Jumat, 20 Januari 2012

Sambal Tumpang Solo.

Sambal tumpang adalah masakan kuah kental dengan aroma eksotis – yaitu aroma yang tercium dari tempe semangit (tempe yang fermentasinya dilebihkan, tetapi belum busuk). Ini diimbangi dengan aroma kencur dan irisan daun jeruk yang sungguh memukau. Bisa sangat pedas, di dalamnya diisi tahu, tempe, dan kulit sapi kering (seperti yang dipakai untuk krupuk kulit, tetapi belum digoreng). Bisa juga ditambahkan lemak dan urat sapi, dan disebut sambal tumpang koyor. Versi modern juga sering ditambah ebi, rebung, dan petai. Penggunaan ebi jelas ditujukan untuk “meredam” aroma tempe semangit. Di masa lalu, sambal tumpang biasanya disajikan pada upacara siraman mempelai perempuan menjelang pernikahan. Maknanya: agar berkat Allah temumpang (tertumpang) bagi kedua mempelai dan semua orang yang menyelenggarakan hajatan.
Sambal Tumpang Solo (Klik disini untuk mengetahui cara membuatnya)

Perlu kita ketahui bersama. Setidaknya, terdapat dua daerah yang mengaku memiliki sambal tumpang sebagai kuliner tradisional mereka; Kedua daerah itu adalah Solo (Jawa Tengah) dan Kediri (Jawa Timur). Sebenarnya sambal tumpang-nya sama, hanya cara menyajikan-nya yang berbeda.  Di Kediri, sambal tumpang wajib disiram di atas sayur-mayur rebus seperti yang umumnya dipakai untuk pecel. Artinya, sambal tumpang di Kediri dipakai sebagai pilihan untuk mengganti sambal kacang seperti umumnya dipakai untuk pecel. Sayur-mayur rebus-nya komplet: kenikir, bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya, kacang panjang, bunga turi, tauge. Kadang-kadang masih ditambah jantung pisang. Sedangkan di Solo, awalnya sambal tumpang tidak harus disiramkan di atas sayuran pecel. Bisa langsung di atas nasi, atau di atas nasi dengan sedikit daun singkong rebus. 
Sambal tumpang biasanya dimasak hari ini untuk disajikan keesokan harinya, agar rasanya lebih intens. Beberapa masakan Jawa memang memerlukan “penginapan” untuk mencapai citarasa yang tepat. Di Klaten dan Sragen ada masakan mirip sambal tumpang yang dikenal dengan nama lethok. Kuah lethok lebih kental, dan warnanya lebih pucat dibanding sambal tumpang.

Rujukan : Detik Food dan Kitab Masakan (Gambar)

0 komentar:

Posting Komentar